BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Tuesday, April 13, 2010

BELAJAR KELOMPOK, WHY NOT??!!

Manusia diciptakan oleh Tuhan YME sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk individu memiliki karakteristik dan potensi masing-masing yang membedakannya dengan manusia lain. Sedangkan sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dan kerja sama dengan orang lain. Hal ini dilakukan untuk menjaga eksistensi dirinya dan survive dalam hidup.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering dihadapkan pada permasalahan dan kebutuhan yang tidak dapat diselesaikan atau dicukupi sendiri. Seorang petani tidak mungkin melakukan pekerjaannya sendiri, mulai dari menanam bibit hingga menciptakan alat penggiling padi. Ia pasti membutuhkan kerja sama dengan para insinyur dan ahli mesin untuk mendukung usahanya. Demikian pula seorang pedagang beras, penjahit, guru, dokter, tukang pijat, semuanya membutuhkan orang lain dalam kehidupan mereka.
Kodrat manusia untuk bekerja sama dengan orang lain tidak hanya dimulai setelah mereka dewasa, tetapi sudah dimulai sejak manusia berada dalam kandungan sang ibu. Mereka membutuhkan nutrisi dari ibunya, membutuhkan perawatan dan pemeriksaan dokter, membutuhkan bantuan bidan saat kelahiran, begitu pun berlanjut hingga manusia mencapai ajalnya. Memandikan, mengafani, menguburkan, dan mendoakan, semua itu dilakukan oleh orang-orang di sekitar mereka. Intinya, manusia benar-benar tidak dapat hidup tanpa orang lain.
Salah satu contoh kerja sama yang sangat sederhana adalah belajar kelompok. Hal ini biasa dilakukan oleh para pelajar SD, SMP, hingga SMA, bahkan diskusi antarmahasiswa saat kuliah. Belajar kelompok merupakan salah satu cerminan bahwa manusia membutuhkan orang lain dalam kehidupan mereka.
Apa maksudnya?
Belajar kelompok berarti berdiskusi, belajar bersama-sama. Siswa yang pandai mengajari teman-emannya yang belum mengerti tentang suatu mata pelajaran. Disadari atau tidak, belajar kelompok memiliki beberapa manfaat.
Siswa lebih mudah memahami pelajaran. Teman sebaya memiliki kepribadian yang hampir sama, mampu mengerti dan memahami cara belajar teman-temannya. Dengan demikian, teman yang diajari akan lebih mudah memahami suatu materi pelajaran. Inilah yang dinamakan students teach students.
Berikutnya, belajar kelompok dapat mempererat persatuan dan mengikat keakraban serta persahabatan. Belajar kelompok merupakan “nongkrong plus-plus”. Plus manfaat, plus kekompakan, plus kegembiraan.
Namun, tak dapat dipungkiri memang ada beberapa kekurangan dalam belajar kelompok, yakni adakalanya terlalu banyak “bergosip ria”, bercanda hingga lupa tujuan semula. Ini justru menjadikan belajar kelompok “sekadar kumpul” yang tidak membawa manfaat.
Sebenarnya, penyimpangan tujuan belajar kelompok dapat disiasati dengan beberapa cara berikut.
Pertama, fokus dan konsentrasi. Berangkat dari rumah, niatkan dengan ikhlas untuk belajar, bukan untuk lain-lain”. Saat belajar pun, pusatkan perhatian pada materi yang sedang didiskusikan.
Kedua, jalin kearaban dengan anggota kelompok belajar. Satukan hati, kuatkan tekad, dan bulatkan niat untuk bersama-sama mengapai kesuksesan. Jangan ada perasaan benci atau tidak suka yang menyebabkan ketidaknyamanan saat belajar.
Ketiga, perlu ada intermezzo. Sedikit guyonan yang mampu mencairkan suasana. Jangan ciptakan suasana kaku terus-menerus. Berilah nuansa fresh tapi serius. Iuran membeli cemilan atau minuman dapat menambah hangat suasana belajar.
Keempat, cari waktu yang tepat. Jangan terlalu malam karena banyak efek negatif baik efek fisik maupun timbulnya fitnah. Pilih waktu yang pas untuk semua.
Kelima, on time. Inilah kunci kesuksesan. Disiplin waktu. Jangan meremehkan waktu dan janji. Berusaha datang tepat waktu agar tak banyak waktu terbuang. Semua ini berangkat dari kesadaran individu.
Kesimpulannya, jangan takut belajar kelompok dapat merusak konsentrasi. Justru bagi siswa yang menyukai belajar dalam suasana ramai, belajar kelompok akan sangat membantu dalam penguasaan materi. So, belajar kelompok, why not?!

0 comments: