BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Tuesday, April 13, 2010

MENJAWAB TANTANGAN, MENCIPTAKAN GENERASI BERPOTENSI TANPA ASAP ROKOK

Generasi muda merupakan aset Indonesia yang sangat berharga untuk melaksanakan pembangunan nasional. Mengapa demikian? Generasi muda memiliki berbagai potensi, kreativitas, produktivitas, energi positif yang meluap-luap, kelincahan, dan ide-ide cemerlang, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kemajuan zaman. Apa bila semua potensi tersebut diarahkan pada kegiatan yang benar dan bermanfaat untuk pengembangan soft skill yang dimilikinya, maka Indonesia tidak perlu takut tergerus dan tertinggal perkembangan globalisasi.
A.GENERASI BERPOTENSI, PEROKOK?
Tak dapat dipungkiri, arus globalisasi membawa dampak negatif yang merusak moral dan mematikan potensi generasi muda Indonesia. Penyalahgunaan narkotika, alkohol, pergaulan bebas, dan rokok mencetak generasi muda yang konsumtif, hedonis, egois terhadap lingkungan, mengakibatkan mereka tidak menyadari bahwa dirinya adalah aset yang sangat berharga untuk negara. Salah satu bahaya laten berbahaya namun justru banyak dilakoni oleh generasi muda Indonesia adalah merokok.
Apa buktinya?
Berdasarkan hasil survei BPS, jumlah perokok pemula (5-9 tahun) meningkat 400% yakni dari 0,8% (2001) menjadi 1,8% (2004) dari keseluruhan anak usia 5-9 tahun. Dalam periode yang sama, terjadi pula peningkatan jumlah perokok usia 10-14 tahun sebesar 21%, yakni dari 9,5% menjadi 11,5% dari jumlah anak dalam rentang usia tersebut. Peningkatan jumlah perokok juga terjadi pada kelompok usia 15-19 tahun, yakni dari 58,9% menjadi 63,9% dari jumlah anak dalam rentang usia itu. Sungguh kondisi yang memprihatinkan!
Rokok hanya memberikan kenikmatan sesaat. Mungkin ketegangan dan stres yang dirasakan bisa menghilang sekejap, namun dampak negatif yang ditimbulkan akan bertahun-tahun lamanya mengancam kehidupan generasi muda itu sendiri. Kanker, penyakit jantung, impotensi, gangguan organ dalam, kerusakan sistem saraf, semua itu merupakan konsekuensi dari setiap batang rokok yang dihisap dan asap yang dikepulkan. Racun-racun dalam rokok akan menumpuk di dalam tubuh “penggemarnya” dan lambat laun merusak sel demi sel tubuh itu. Tidak hanya berbahaya bagi perokok aktif, rokok juga turut mengancam perokok pasif. Melihat kerugian rokok bagi diri sendiri dan orang lain, tidak salah jika Islam memberikan gelar hukum makruh bahkan ada beberapa pendapat yang menyatakan haram terhadap aktivitas merokok.
B.MENCIPTAKAN GENERASI BERPOTENSI TANPA ASAP ROKOK
Rokok mematikan potensi generasi muda. Namun pada dasarnya, potensi yang dimiliki generasi muda justru dapat dijadikan sebagai sebuah solusi untuk menangkal bahaya rokok.
Bagaimana caranya?
Berikut ini tiga solusi yang dapat diterapkan untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya rokok, menciptakan generasi berpotensi tanpa asap rokok dengan memanfaatkan potensi yang mereka miliki, ditunjang peran beberapa pihak. Ketiga solusi yang telah djelaskan tersebut terangkum dalam bagan berikut.
Bagan Solusi Menangkal Bahaya Rokok Bagi Generasi Muda Indonesia, Menciptakan Generasi Berpotensi Tanpa Asap Rokok













1.Optimalisasi “Potensi vs Rokok”
Generasi muda Indonesia kaya potensi dan semangat serta ide kreatif. Semua itu dapat dioptimalkan melalui kegiatan “Potensi vs Rokok”. Adapun ragam kegiatannya, antara lain: pementasan teater atau drama antirokok, Gerakan Remaja Antirokok, sosialisasi bahaya rokok dengan tutor sebaya, berbagai lomba (karya tulis, penulisan esai, artikel, desain poster, dan lain-lain) tentang bahaya rokok, dan aneka kegiatan menarik lain. Semua kegiatan tersebut memiliki dua manfaat sekaligus. Pertama, memberikan pengetahuan kepada generasi muda tentang bahaya rokok. Kedua, mengembangkan potensi generasi muda dalam berbagai bidang, yakni: potensi atau bakat kesenian, pengalaman berorganisasi, melatih kemampuan public speaking, mengembangkan kreativitas, dan manfaat-manfaat lain. Satu hal yang terpenting, melalui kegiatan kreatif, pesan akan lebih cepat tersampaikan.
2.Optimalisasi Peran Orang Tua
Dalam hal ini, orang tua berperan dalam menciptakan suasana yang harmonis di lingkungan keluarga sehingga generasi muda (anak) tidak mudah stres saat menghadapi permasalahan. Kedekatan dan keharmonisan keluarga menentukan karakter dan masa depan generasi muda. Satu hal lagi, orang tua harus memberikan teladan kepada anak dengan tidak merokok. Mottonya,”Kalau ingin yang muda tidak merokok, mengapa yang tua justru mengawali dan mengajari merokok?”
3.Optimalisasi Dukungan Pemerintah dan Swasta
Penayangan iklan rokok saat malam hari di atas pukul 22.00 cukup membantu menghindarkan generasi muda dari iming-iming keasyikan merokok. Peringatan yang ada dalam tiap-tiap bungkus rokok juga menjadi peringatan penting bagi generasi muda. Dalam upaya melepaskan generasi muda dari jeratan rokok, pemerintah dapat bertindak semaksimal-maksimalnya sebagai fasilitator dan pengawas, bekerja sama dengan pihak swasta untuk memfasilitasi dan memberikan kemudahan untuk kegiatan sosialisasi antirokok dan pengembangan potensi generasi muda. Pemerintah juga mengawasi, bahkan lebih baik membatasi jumlah produk rokok yang masuk ke Indonesia. Semua tindakan pemerintah tersebut tidak lain untuk kemajuan bangsa Indonesia sendiri.
Kerja sama berbagai pihak terkait sangat dibutuhkan untuk menangkal bahaya rokok dan menciptakan generasi muda berpotensi tanpa asap rokok.
GENERASI MUDA INDONESIA, BERPOTENSI!
GENERASI MUDA INDONESIA, BEBAS, TANPA ASAP ROKOK!
MATIKAN ROKOK ATAU ROKOK AKAN MEMATIKAN ANDA!
PUSTAKA
Nuryati, Siti. 2008. Hampir 90% Wanita Muda Indonesia Perokok. Diakses pada 27 Juli 2009 dari http://ayah-ucha.blogspot.com

0 comments: