BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Tuesday, April 13, 2010

STRATEGI MENGEFEKTIFKAN PERPUSTAKAAN

Berbicara tentang tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tentu tak lepas dari buku dan minat baca. Buku merupakan gudang ilmu, jendela dunia sebab melalui bukulah ilmu pengetahuan menyebar. Adanya buku sebagai sumber belajar tentu tak lepas pula dari peran perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat.
Secara sederhana, perpustakaan berarti tempat berkumpulnya buku-buku, tempat meminjam buku, atau tempat membaca buku. Di Indonesia, perpustakaan sudah bukan hal asing karena hampir di semua tempat sudah dibangun perpustakaan. Bahkan ada beberapa orang yang memiliki perpustakaan pribadi di tempat tinggalnya. Perpustakaan sekolah wajib ada di tiap-tiap sekolah, perpustakaan kota, perpustakaan daerah, bahkan perpustakaan keliling pun mulai marak dijumpai. Semua itu bertujuan menambah pengetahuan masyarakat guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) manusia Indonesia melalui perpustakaan sebagai pusat sumber belajar.
Saat ini, perpustakaan tumbuh dan berkembang dengan pesat. Seperti contoh, koleksi majalah dan buku di Perpustakaan Umum Kabupaten Tuban memenuhi dua lantai bangunan perpustakaan itu. Pelayanan berbasis teknologi informasi kepada pembaca di beberapa perpustakaan umum dan sekolah memudahkan pembaca saat hendak meminjam buku maupun mendaftarkan diri menjadi anggota tetap perpustakaan tersebut.
Namun tak dapat dipungkiri, para remaja, para pelajar Indonesia dewasa ini memang lebih menyukai internet sebagai tempat memperoleh informasi yang dibutuhkan. Suatu contoh, saat mendapatkan tugas sekolah, sebagian pelajar segera menuju ke warnet atau membuka laptop dan menyalakan wifi untuk membuka Google Search. Jarang sekali siswa yang langsung menuju perpustakaan, melihat daftar buku lalu membaca buku tersebut. Padahal, perpustakaan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan internet, antara lain:
1.secara umum, perpustakaan memiliki bacaan yang lebih aman bagi pembacanya, tidak ada pornografi ataupun bacaan yang “menyesatkan” pembaca sebab perpustakaan dikelola oleh pemerintah yang bertujuan untuk pendidikan,
2.informasi dalam buku jauh lebih lengkap daripada potongan-potongan artikel di internet, dengan demikian ilmu yang bisa didapatkan pembaca lebih banyak,
3.tidak menyebabkan kelelahan mata karena terlalu sering berhadapan dengan layar komputer saat mengakses internet,
4.perpustakaan membantu menangkal dan menanggulangi dampak negatif penyalahgunaan internet.
Oleh karena itu, upaya-upaya mengefektifkan perpustakaan agar senantiasa mendapatkan tempat di hati masyarakat sangat perlu dilakukan.
Ada tiga strategi yang dapat dilakukan untuk mengefektifkan perpustakaan, yakni sebagai berikut.
1.Modernisasi ruangan dan penataan ruang baca yang menarik.
Hal ini bisa diartikan dengan adanya ruang perpustakaan yang terang (cukup cahaya) dihiasi dengan poster atau ucapan motivasi untuk meningkatkan semangat membaca dan belajar, ruangan yang sejuk (tidak dingin), tenang sehingga membuat pembaca dapat berkonsentrasi. Membuat pembaca betah di ruangan perpustakaan merupakan langkah awal mengefektifkan perpustakaan.
2.Kerja sama sekolah dengan perpustakaan.
Melalui tugas dan soal-soal ulangan yang menuntut siswa membaca buku di perpustakaan, dapat menjadi sebuah kerja sama yang efektif antara sekolah dengan perpustakaan atau antara guru dengan perpustakaan sekolah. Dengan demikian, secara tidak langsung siswa akan terbiasa menjadikan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar.
3.Sosialisasi dan kunjungan ke perpustakaan setempat (rekreasi pustaka), membantu memperkenalkan perpustakaan pada masyarakat.
Kerja sama berbagai pihak terkait sangat dibutuhkan untuk kembali mengefektifkan perpustakaan.
HIDUP PERPUSTAKAAAN INDONESIA!
‘Kutulis dengan hatiku untuk perpustakaanku

0 comments: