BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Wednesday, April 14, 2010

PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MEMBANGUN KEMBALI KARAKTER BANGSA INDONESIA

Bangsa Indonesia adalah bangsa besar. Bangsa Indonesia memiliki berbagai nilai luhur yang agung. Nilai-nilai luhur tersebut bersumber dari nilai-nilai Pancasila, yakni: nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan kekeluargaan, serta keadilan sosial. Nilai Pancasila pun terumus berdasarkan nilai-nilai yang sebelumnya telah berurat berakar dalam jiwa bangsa Indonesia. Lantas, nilai-nilai luhur tersebut menjadi acuan dan landasan berpikir bagi rakyat Indonesia sehingga akhirnya menjadi karakter bangsa Indonesia.
Apa yang dimaksud karakter?
Secara umum, karakter adalah watak. Watak merupakan ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing individu dan membedakannya dengan individu lain. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, karakter membedakan satu bangsa dengan bangsa yang lain. Suatu contoh, salah satu karakter bangsa Indonesia adalah kekeluargaan dan gotong royong. Hal ini berbeda dengan karakter bangsa Jerman, Amerika Serikat, dan lain-lain. Karakter menjadi identitas suatu bangsa.
Karakter bangsa Indonesia yang terangkum dalam Pancasila selalu melekat dalam diri semua rakyat Indonesia. Sikap dan pola perilaku sehari-hari senantiasa mengacu pada tata nilai yang berlaku. Intinya, karakter bangsa juga merujuk pada nilai-nilai luhur bangsa.
Satu hal yang tidak dapat ditolak oleh bangsa Indonesia maupun bangsa-bangsa lain di dunia, yakni perubahan. Perubahan dalam berbagai aspek secara meluas antarnegara di dunia yang disebut globalisasi. Aroma globalisasi tercium hampr di semua negara.
Globalisasi datang dengan pembaharuan. Globalisasi pun mendatangkan berbagai dampak. Dampak positif dan negatif yang kian lama kian terasa, khususnya di Indonesia.
Dampak positifnya, globalisasi membawa berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu memudahkan hidup manusia. Penemuan mesin-mesin canggih di Amerika Serikat atau Jepang misalnya, sudah dapat diakses di Indonesia. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, bioteknologi, industri, dan lain-lain, memberikan keuntungan yang besar bagi bangsa Indonesia sebagai salah satu modal menuju pembangunan nasional.
Namun, masalahnya tidak berhenti di situ. Masih ada satu permasalahan penting yang mengganjal. Arus negatif globalisasi datang seiring dengan dampak positif yang berjalan cepat di Indonesia. Arus negatif tersebut telah menimbulkan berbagai kekacauan dan sedikit demi sedikit mengguncang tata nilai dan moral bangsa Indonesia, mulai meruntuhkan karakter bangsa yang telah lama dibangun di Indonesia.
Suatu contoh, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melahirkan internet sebagai akses komunikasi cepat. Segala informasi dengan mudah didapatkan dari internet. Tetapi apa yang terjadi jika para pengakses internet, khususnya generasi muda, tidak memiliki filter yang kokoh untuk menyaring segala informasi yang diterima? Ini merupakan hal yang fatal. Maraknya situs pornografi yang mudaj diakses, situs kekerasan yang setiap hari bisa dilihat, semua itu mampu mengikis karakter dan kepribadian bangsa Indonesia yang berdasarkan niai-nilai luhur Pancasila.
Dewasa ini, tanda-tanda degradasi moral di tengah masyarakat Indonesia mulai nampak jelas khususnya di kalangan generasi muda. Tawuran antarpelajar, pergaulan bebas, narkotika dan alcohol, menjadi hal biasa bagi generasi muda Indonesia. Padahal, mereka adalah tulang punggung yang kelak diharapkan mampu melanjutkan kehidupan bangsa Indonesia yang sejahtera dan berkepribadian Pancasila. Apa yang akan terjadi pada bangsa Indonesia kelak jika moral masyarakatnya sudah tidak tertata dan karakter luhur yang sudah tergerus zaman? Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang kehilangan pedoman karena karakternya telah pupus.
Karakter bangsa Indonesia harus dikembalikan. Nilai-nilai luhur harus kembali ditanamkan, lalu diikat kuat-kuat dalam sanubari bangsa Indonesia. Pembangunan harus mulai diarahkan pada pembangunan karakter agar mampu mengimbangi pembangunan fisik dan menjadi penyeleksi kemajuan zaman.
Salah satu media dan sarana yang paling tepat dalam pembangunan karakter bangsa ialah pendidikan. Pendidikan merupakan strategi jangka panjang yang sistematik untuk membangun karakter bangsa. Pendidikan mampu menanamkan serta menjadi sarana internalisasi nilai-nilai kebangsaan dan kepribadian. Melalui pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat, pembiasaan akan perilaku sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila akan mudah terlaksana dan terpantau.
Selain pendidikan, ada satu lagi strategi membangun kembali karakter bangsa (character building), yakni melalui optimalisasi peranan perpustakaan.
Mengapa harus perpustakaan?
Menurut Mujiati dalam artikel berjudul Peranan Perpustakaan sekolah Terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah, perpustakaan memiliki berbagai fungsi, yakni sebagai berikut.
1. Fungsi edukatif
Perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum. Hal ini mampu membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan daya kreasi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan pola pikir yang rasional dan kritis serta mampu membimbing dan membina para siswa.



2. Fungsi informatif
Perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang memuat berbagai informasi bermutu dan up to date, disusun secara teratur dan sistematis, sehingga memudahkan para petugas dan pemakai dalam mencari informasi yang diperlukan.
3. Fungsi administratif
Perpustakaan harus mengerjakan pencatatan, penyelesaian, dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien.
4. Fungsi rekreatif
Selain menyediakan buku-buku pengetahuan, perpustakaan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang.
5. Fungsi penelitian
Perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber atau objek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.
Mengacu pada berbagai fungsi strategis tersebut, perpustakaan sangat tepat dimanfaatkan sebagai pembangun kembali karakter bangsa melalui optimalisasi perananannya.
Perpustakaan sebagai media pendidikan. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, pendidikan memegang peran penting dalam character building bangsa Indonesia. Pendidikan tentu berhubungan erat dengan informasi dan ilmu pengetahuan. Hal ini tentu bisa didapatkan secara lengkap di perpustakaan. Melalui buku-buku yang disediakan, menjadikan masyarakat menyadari jati diri mereka sebgaai bangsa Indonesia. Melalui buku-buku di perpustakaan, nilai-nilai kebangsaan dan budi pekerti luhur kembali disiram dan ditumbuhsuburkan.
Minat baca masyarakat harus ditingkatkan dengan berbagai program menarik dari perpustakaan, misalnya perpustakaan keliling, perpustakaan masuk desa, dan reformasi perpustakaan. Reformasi perpustakaan mencakup pembangunan perpustakaan yang memadai dari segi kualitas bangunan dan ukuran serta penataan ruangan, ditambah dengan profesionalisme pustakawan yang harus diterapkan.
Perpustakaan sebagai media konsultasi. Menjadikan perpustakaan tidak hanya sebagai gudang ilmu, tetapi juga sebagai “psikolog”. Di era globalisasi, di tengah kemajuan zaman, permasalahan pun semakin banyak dan bervariasi. Perpustakaan, sekali lagi melalui buku-buku yang disediakannya, mampu menjadi sumber inspirasi, konsultasi, menjadi sumur solusi yang membasahi hati yang kering oleh problematika kehidupan. Dalam hal ini, perpustakaan menyediakan buku-buku yang memberikan pemahaman akan karakter budaya bangsa dan watak kerpibadian bangsa Indonesia.
Perpustakaan sebagai sumber motivasi. Membangun kembali karakter bangsa bukan hal yang mudah. Apalgi saat ini tantangannya sudah semakin berkembang. Diperlukan motivasi yang kuat bagi bangsa Indonesia sehingga kesadaran untuk kembali menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila tumbuh dan berkembang. Perpustakaan mampu menjadi sumber motivasi yang lengkap dan manjur. Buku-buku agama, filsafat, politik, kepribadian, bahkan kumpulan cerita pendek pun dapat menjadi sumber mata air motivasi bagi pembacanya. Motivasi melahirkan semangat dan semangat melahirkan kesuksesan.
Berikut ini bagan peranan perpustakaan dalam membangun kembali karakter bangsa Indonesia.
BAGAN
PERANAN PERPUSTAKAAN MEMBANGUN KEMBALI KARAKTER BANGSA















Peranan perpustakaan dalam membangun kembali karakter bangsa sangat besar. Oleh karena itu, perpustakaan harus dikembangkan. Masyarakat harus semakin mempererat hubungannya dengan perpustakaan agar upaya membangun kembali karakter bangsa dapat dilaksanakan dengan lancar.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang luhur. Karakter bangsa harus senantiasa dijaga demi kemajuan bangsa di masa yang akan datang.


PUSTAKA
Mujiati. 2008. Peranan Perpustakaan Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah. Diakses tanggal 12 November 2009 di http://sdspawyatandaha2kdr.wordpress.com/2008/01/25/peranan-perpustakaan-sekolah-terhadap-mutu-pendidikan-di-sekolah/
Nashir, Haedar. 2008. Membangun Karakter Bangsa. Diakses tanggal 12 November 2009 dari http://akarfoundation.wordpress.com/2008/01/09/membangun-karakter-bangsa/

0 comments: